KOTIM – Ditpolairud Polda Kalteng melalui KP XVIII-1004 mengikuti kegiatan warga dalam mengolah lahan untuk tanaman jagung, Kamis (20/2/25).
Saat ditemui, Komandan Kapal XVIII-1004 Bripka Suprianto menjelaskan, dalam mengolah tanah adalah membalik dan menggemburkan struktur tanah agar menjadi gembur, sehingga memudahkan perakaran untuk masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara.
Tahapan-tahapan dalam kegiatan pengolahan tanah yaitu membersihkan areal (land-clearing). Land clearing bermaksud memebersihkan areal terhadap pepohonan, semak-semak dan alang-alang atau tumbuh-tumbuhan lainnya.
“Selanjutnya dilakukan pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjad lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan,” kata Suprianto.
Pada tempat berbeda, Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto melalui Dirpolairud Kombes Pol Dony Eka Putra, S.I.K., M.H., menuturkan bahwa untuk menghasilkan jagung yang berkualitas baik, diperlukan perawatan dan pemeliharaan tanaman setelah bibit ditanam, diantaranya pengairan, penjarangan, penyulaman, penyiangan, pembumbunan dan pemupukan.
“Perawatan tanaman jagung sangat penting dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Perawatan dan pemeliharaan ini mulai dilakukan, sejak tanaman jagung masih dalam fase bibit hingga mencapai dewasa,” pungkas Dirpolairud. (Har)